Halaman

Selasa, 01 November 2011

Shadow Part 1

Judul : Shadow Part 1

Author : Yunythaby

Genre : Romance, menurut q. . . .-,-‘’

Rating : G

Cast : Yaotome Hikaru (HSJ)

Yabu Kouta (HSJ)

Rie Nakanishi (OC)

Yuny Takamoto (OC)

Rie dengan cepat mengayuh sepedanya. Dia takut terlambat atau lebih tepatnya sudah terlambat. Dia yakin Yuny pasti akan memasang tampang kesal dan mengomel padanya. Membayangkannya saja sudah membuat perut Rie sakit. Salahnya memang, membuat janji ketemuan ditaman pukul 16:00. Tapi, Rie baru ingat dia ada janji dengan Yuny tepat pukul 16:00 juga. Padahal dia belum siap sama sekali. Lihatlah hasilnya sekarang, Rie baru berangkat dari rumah pukul 16:30, itupun dengan mandi + dandan yang super duper cepat.

Akhirnya Rie sudah dapat melihat taman tempat janjiannya dengan Yuny, bahkan Yuny pun sudah dapat ditangkap oleh dua bola matanya. Tapi, tidak seperti yang dia bayangkan. Yuny tidak menunggunya sendiri di situ, Yuny duduk manis bersama orang yang dia kenal. “Ya, benar! Itukan Hikaru senpai” pikir Rie.

“ Rie, . .” panggil Yuny dengan riang saat dia melihat Rie berjalan ke arahnya dan Hikaru. Rie cuma bisa membalas panggilan temannya itu dengan senyum.

“ Rie, . . Genki desu? Kau kelihatan pucat” tanya Hikaru saat Rie sudah ada di hadapannya dan Yuny.

“ Gimana gak pucat, aku mengayuh sepedaku dengan cepat bahkan hampir tertabrak Truk hanya karena takut mahluk yang satu ini akan menangis karena menungguku” tunjuk Rie pada Yuny. Yuny langsung mengeluarkan senyum manis tanpa dosanya.

“ Siapa suruh kau terlambat. BAKA!!” balas Yuny tidak mau kalah. Kepala yuny langsung mendapat hadiah jitakan dari Rie.

“ Ittai, . . .Rie-chan” Yuny mengusap-usap kepalanya.

“ Huh, . .aku hampir mati karena khawatir padamu”.

“Sudahku bilang. Salahmu sendiri kenapa terlambat. Harusnya aku yang marah padamu. Kenapa malah sebaliknya” Yuny langsung melindungi kepalanya dengan kedua telapak tangannya. Takut ada serangan jitakan kedua dari Rie.

“ Hahahahaha, . . .kalian berdua lucu” Hikaru hanya dapat tertawa melihat kelakuan Rie dan Yuny. Mereka berdua manis jika sedang bertengkar begini pikirnya lagi.

“DEG..”

Jantung Rie langsung berdetak tak karuan saat melihat Hikaru tertawa. Apalagi gingsul Hikaru juga ikut muncul. Rie langsung bingung mesti bagaimana menanggapi perkataan Hikaru.

“Biasa saja. Kita memang sudah dari lahir Kawaii begini kok. Ne Riechan?” akhirnya yuny yang menanggapi pernyataan hikaru dan langsung dibenarkan oleh Rie.

“Hummmm, . . . kita kan memang kawaii. Hikaru senpai saja yang baru menyadarinya. Eeeee, . . .kalian berdua sedang apa disini. Ngobrol berdua lagi. Kalian deto ya? “ selidik Rie.

“ Iie, . . bukan begitu” Hikaru gugup. Dia dengan cepat menyangkalnya.

“Huh, . .dasar Rie, bawaannya curiga mulu. Untung ada Hikaru senpai yang menemaniku mengobrol. Kalau tidak aku akan mati bosan karena menunggumu” jelas Yuny panjang lebar. Dia tidak ingin Rie salah paham karena yang Yuny suka bukan Hikaru tapi Yabu temannya Hikaru. Yuny memang tidak menceritakannya pada Rie, karena dia sendiri masih belum yakin dengan perasaannya sendiri. Dia tidak ingin di anggap perempuan yang suka dengan mudah terhadap lawan jenisnya. Jika perasaannya mengatakan dia benar-benar menyukai Yabu. Saat itulah dia akan menceritakannya pada teman-temannya. Berbeda dengan Rie, dia dengan mudah bisa bilang suka dan dengan sekali menangis. Rie langsung dapat melupakannya. Sebenarnya Yuny sangat iri dengan Rie, bagaimana caranya mencintai dan mendekati orang yang dia suka sangat berbeda dengan yuny. Rie terkesan agresif tapi itulah daya tariknya.

“ Benar yang dikatakan Yuny. Aku tadi kebetulan ada didekat sini dan melihat Yuny duduk sendiri dengan muka bosan. Jadi, aku menghampirinya” Hikaru menambah penjelasan Yuny.

“ Iya, . . terserah kalian berdua. Yang jelas maling mana mungkin mengaku. Huh, . .aku sudah terlanjur cemburu” Rie langsung duduk di antara Yuny dan Hikaru.Yuny langsung merasa serba salah. Tidak beda jauh dengan Hikaru.

Rie menyadari dia salah mengeluarkan kata itu. Dia ingin menarik kata-katanya tapi sudah terlanjur keluar.” Dasar Rie, . .. BAKA” kutuknya pada dirinya sendiri.

“ Ah, . . bagaimana jika kita ke rumahmu saja Yuchan” Rie berusaha mencairkan suasana yang telah dingin karena ulahnya sendiri.

“Uhmmmm, . . . kita memasak ramen saja. Perutku jadi lapar karena menunggumu tadi” kata Yuny riang. Yuny mengelus-elus perutnya lembut. Dengan tiba-tiba Hikaru ikut mengelus-elus perut Yuny.

“ Sepertinya cacing dalam perutmu sudah minta makan juga sama seperti majikannya” Yuny langsung menghentikan acara elus mengelus perutnya.

Rie hanya dapat melihat adegan itu dengan perasaan seperti cacing kepanasan. Ingin rasanya dia merontokan gingsul Hikaru dari tempatnya. Apalagi saat dia tersenyum ke arah Yuny.

“ Sudah hentikan, jangan hiraukan rayuan gombal senpai otak hentai yang satu ini Yuchan. Lebih baik kita cepat ke rumahmu dan membuat ramen” Rie langsung menarik paksa Yuny. Yuny hanya bisa pasrah. Dia memang maklum dengan sikap Rie. Rie memang selalu tidak suka jika Hikaru dekat-dekat denganya. Pasti segala cara Rie lakukan agar Yuny menjauh dari Hikaru. Yuny memang pernah menanyakan alasannya. Rie hanya menjawab “ Jangan dekat-dekat Hikaru senpai. Dia berbahaya, otak hentai. Kurus, hitam, ceking, ditambah hidup pula. Pokoknya sangat berbahaya”.

“ Aku tidak separah itu” Hikaru membela diri. Tapi, Yuny dan Rie sudah pergi cukup jauh untuk mendengarnya. “ Biarlah” akhirnya Hikaru pasrah.

>>>>

Hikaru dengan tampang kesal masuk ke cafe tempat janjiannya bertemu dengan Yabu. Yabu terlihat duduk bersama seorang gadis. Gadis itu duduk di pangkuan Yabu. Membelai-belai dada bidang Yabu yang tertutup kemejanya, dan sesekali memberikan ciuman singkat dibibir Yabu. Yabu terlihat menikmatinya dengan ekspresi hambar.

“ Hey, . . kenapa raut wajahmu seperti itu. Tidak seperti biasanya” Yabu langsung memberi tanda kepada gadis tadi untuk pergi meninggalkannya. Gadis itu seperti tidak rela pergi tapi, akhirnya dia pergi juga saat melihat siapa yang di ajak Yabu bicara.

“ Ughhh, . . aku hanya kesal. Ternyata begitu anggapan Rie padaku. Dia menganggapku pria hentai yang gombal “ cerita Hikaru. Hikaru sekarang jadi mengetahui kenapa Rie selalu marah apabila didekati oleh Hikaru.

“ Eeeee, . . . berarti tadi ada Yuny. Apa dia baik-baik saja? “ tanya Yabu antusias. Karena apabila ada Rie, bisa di pastikan Yuny juga ada di situ juga.

“ Hummm, . . aku tadi malah menemani Yuny ngobrol lama di taman. Dia menyenangkan meskipun terlihat susah untuk didekati ”

“ Kalian mengobrol! Ingat, dia milikku. Kau dilarang untuk menyentuhnya apalagi memilikinya” ucap Yabu. Sudah lama Yabu menyukai Yuny,bahkan mengawasi setiap tingkah lakunya . Yabu hanya berpikir gadis itu terlalu baik untuknya. Tapi, dia tidak akan membiarkan siapapun mendekati Yuny. Yabu ingin Yuny menjadi tempat terakhirnya untuk berlabuh.Egois memang. Itulah keinginan Yabu.

“ Aku tahu itu. Aku hanya mencoba untuk bertanya tentang Rie padanya. Tapi, dia malah menanyaiku tentang kamu” Hikaru mengingat bagaimana dia berusaha menanyai Yuny agar mau menceritakan tentang Rie. Tapi, malah Yabu yang menjadi topik pembicaraan mereka.

“ Hontou, . . . apa aku tidak salah dengar. Yuny ingin tahu tentangku” Yabu tidak menyangka. Padahal sikap gadis itu menunjukan sebaliknya.

“ Terserah mau percaya atau tidak. Yang jelas aku mau pulang sekarang” Hikaru langsung keluar dari cafe yang baru beberapa menit disinggahinya itu. Meninggalkan Yabu sendirian dengan ekspresi yang bahagia karena kunjungan singkatnya tadi. Lebih tepatnya karena berita yang dibawa Hikaru.

>>>>

Rie berjalan menyusuri koridor sekolah sendirian. Yuny sudah menghilang duluan entah kemana.

“ Nakanishi, . . .” seseorang memanggil Rie. Rie langsung memasang tampang tidak senang, saat melihat siapa yang memanggilnya.

“ Doushita Yaotome-kun?” tanya Rie dengan masih mempertahankan ekspresi acuh tak acuhnya.

“Heemmmm, . . minggu besok mau jalan denganku” ajak Hikaru nekat.

“Eeeeee, . . apa aku tidak salah dengar! Harusnyakan orang yang kau ajak itu bukannya Yuny ya. . . .” Rie tidak mau percaya begitu saja mendengar ajakan si hentai gombal yang satu ini.

Hikaru frustasi mendengar tanggapan Rie. “Jadi selama ini, Rie mengganggap aku suka Yuny. Aku masih sayang nyawaku. Yabu akan memenggal kepalaku tanpa ampun jika sampai aku menyentuh Yuny. Apalagi mencintainya dan ingin memilikinya” pikir Hikaru.

Akhirnya Hikaru menarik paksa Rie menuju ke belakang bangunan sekolah.

“Lepas, . .Yaotome-kun!” Rie berusah melepas cengkraman Hikaru pada pergelangan tangannya. Tapi, sia-sia. Cengkraman Hikaru begitu kuat. Rie hanya bisa pasrah. Akhirnya Hikaru melepas cengkramannya saat mereka berdua sudah berada di tempat yang Hikaru tuju.

Rie terdiam saat melihat kemana Hikaru membawanya. Belakang bangunan sekolah memang tempat yang terkenal untuk orang-orang menyatakan cintanya. Dengan cepat wajah Rie memerah membayangkan apa yang akan Hikaru ucapkan padanya.

“Nee, . . Nakanishi. Kalau jadi pacarku bagaimana?” tanya Hikaru dengan wajah merah padam.

“BAKA!! Hikaru wa Baka” Hikaru terkejut mendengar jawaban Rie.

“Eeeeeee, . . “

“Kenapa kau menembakku disini. Padahal aku selalu membayangkan tempat yang lebih baik dari ini. Inikan tempat sudah biasa, banyak pasangan jadian disini. Aku tidak mau disini. Aku tidak mau sama seperti yang lain. Aku ingin tempat yang lebih romantis dan hanya aku yang jadian disitu” Rie langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya saat menyadari apa yang baru saja dikatakannya.

“Berarti kau menyukaiku. Boleh aku beranggapan seperti itu?” tanya Hikaru lagi.

Rie menunduk malu dan beberapa saat mengangguk. Yaotome ternganga senang dan langsung memeluk Rie gembira.

“Ughh, . . Yaotome. Nafasku sesak” Hikaru langsung menyadari pelukannya terlalu erat. Dengan cepat dia melepas pelukannya.

“ Gomen, . . aku terlalu gembira”

“ Jangan terlalu gembira dulu. Aku hanya mengakui kalau aku menyukaimu. Tapi, tidak untuk jadi pacarmu” Wajah Hikaru langsung mendung seketika mendengarnya.

“ Nande, . . bisakah kau mempercayaiku sedikit saja” harap Hikaru.

“ Percaya! Percaya dengan pria yang sering menggoda temanku”

“ Benar dugaanku. Masalahnya Yuny, dengar aku sama sekali tidak menyukainya”

“ Bagaimana mungkin aku bisa percaya dengan ucapanmu. Pria hentai gombal sepertimu memang patut dicurigai” tambah Rie lagi. Padahal Rie sudah tahu dari yuny, jika Hikaru mengajaknya bicara. Dia pasti menanyakan Rie. Tapi, Rie ingin mengerjai hikaru. Apalagi Rie suka melihat tampang Hikaru yang menderita. Dia jadi terlihat tampan.

“ Apa yang harusku lakukan agar kau percaya padaku” ucap Hikaru lemah. Rie langsung terkejut mendengarnya.

“ Pikirkan saja sendiri” justru kata itu yang keluar dari bibir Rie. Padahal bukan itu yang harusnya keluar.

Hikaru akhirnya berbalik pergi meninggalkan Rie. Hikaru terlanjur kecewa. Hikaru menyukai Rie semenjak hari upacara penerimaan murid baru. Dia suka melihat Rie yang ceria, semangat dan selalu mengeluarkan apa saja yang ingin dia ucapkan.

Rie berlari kencang mengejar Hikaru. Dia tidak ingin Hikaru lepas darinya. Apalagi menjadi milik orang lain.

“ HIKARU, . .!!” teriak Rie kesal.

Hikaru refleks berbalik mendengarnya.

BLETAKKKKKK!!!

Rie menjitak kepala Hikaru dengan sangat kencang.

“ Ittai, . . .!! Kenapa ka. . .” keluhan Hikaru terputus akibat kecupan Rie dibibirnya.

“ Baka, dasar payah. Sama sekali tidak peka. Padahal aku membayangkan kau memohon padaku. Ternyata malah pergi” Rie benar-benar tidak sabar melihat tingkah Hikaru kali ini.

“ Tapi, kau maukan jadi pacarku. Aku diterimakan?” tanya Hikaru nyengir. Rie lagi-lagi mengangguk.

“ Yesss, . . .! MINNASAN!! SEKARANG YAOTOME HIKARU BERHASIL MENJADI PACARNYA RIE NAKANISHI” teriak Hikaru.

“ Hah, . . baka. Tak ada gunanya kau berteriak disini. Tidak ada yang mendengar. Inikan dibelakang bangunan” gerutu Rie kesal. Benar-benar payah. Entah kenapa Rie bisa suka Hikaru. Malahan sekarang pacaran dengannya. Rie bisa menjamin, hari-harinya akan sangat kelam mulai saat ini. Apalagi dengan senpai baka yang satu ini.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar